Mbah Sayid (76 tahun), jemaah hansia lansia asal jemaah haji asal Kawedanan Kabupaten Magetan Jawa Timur. Foto Muhammad Taufiq/MCH2024
BeritaHaji.id - Ramah, hangat, sekaligus jenaka. Begitulah sosok Mbah Sayid, jemaah haji asal Kawedanan Kabupaten Magetan Jawa Timur. Separuh rambut kepalanya yang memutih tenggelam dalam peci. Sesekali manggut-manggut, Ia mendengarkan penyuluhan bimbingan ibadah manasik haji.
Siang itu, Selasa 28 Mei 2024, Mbah Sayid bersama ratusan jemaah haji dari embarkasi Surabaya-Asrama Haji Sukolilo (SUB) sedang berkumpul di musala Hotel Al Zhaer Plaza kawasan Misfalah Kota Makkah. Mereka dikumpulkan untuk mendengarkan bimbingan ibadah dan sosialisasi kesehatan jelang puncak haji di Armuzna pada 15 Juni 2024 nanti.
Ditemui setelah kegiatan, Mbah Sayid yang murah senyum itu menyambut dengan hangat. Saat ditanya berapa usianya oleh seorang Petugas Sektor PPIH di sana, spontan Ia menjawab sambil mengangkat telunjuk tangannya, "Usianya 76, Djarum...!" spontan orang-orang yang mendengar tertawa.
Kejenakaan Mbah Sayid tidak berhenti. Misalnya saat pensiunan guru olahraga di SMA 2 Magetan itu ditanya hapal atau tidak dengan bacaan talbiyah: Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaika Laa SyariikaLaka Labbaik. Ia sunggingkan senyum lantas meniru bacaan talbiyah tersebut namun tidak hapal.
"Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaika laka..,laka..,laka...,Syarlak," petugas dan jemaah nampak gemas kemudian spontan langsung membimbingnya pelan-pelan sampai bacaannya benar.
Tak ada perasaan minder, Mbah Sayid terus mencoba mensahihkan talbiyahnya. Sambil menggenggam lengan petugas Ia memberi isyarat agar terus dibimbing agar bacaannya komplet. Ketika sudah benar, jemaah di kanan dan kiri berucap hamdalah.
Siang itu Mbah Sayid benar-benar membuat kebersamaan jemaah menjadi lebih indah. Persuaan jemaah dan petugas juga menunjukkan kegayengan sekaligus mengisyaratkan kegembiraan.
Dalam kesempatan berbincang dengan Kepala Daker Makkah Khalilurrahman, Mbah Sayid bersyukur bisa ke tanah suci. Sebagai jemaah haji lansia mendapat prioritas layanan dari PPIH. Meskipun begitu Ia mengaku masih sehat.
"(Pensiunan) guru penjas. Suka main voli. Aku iki masih sehat (Saya ini masih sehat)," katanya berceletuk, dengan logat medoknya yang lagi-lagi membuat orang di sekitarnya tertawa.
Ia lantas membaca doa seperti diminta oleh Kiai Khalil, memohon kepada Allah agar petugas dan seluruh jemaah haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci ini diberikan keselataman dan kesehatan seperti halnya Mbak Sayid.